Oleh Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Kekurangan Vitamin D. Seberapa umumkah? Ini jauh lebih umum daripada yang Anda pikirkan. Sebagian besar penderita tidak memiliki gejala. Namun jika ada, berikut adalah 5 gejala umum yang sering muncul.
Gejala-gejalanya bisa sangat tidak spesifik. Banyak dari gejala ini juga terjadi jika Anda memiliki masalah medis lainnya. Jadi, mungkin tidak mudah untuk mendeteksinya. Dalam banyak kasus, kekurangan vitamin D terdeteksi melalui tes darah rutin, bahkan pada pasien yang tidak memiliki gejala apa pun.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, mengetahui gejala-gejalanya tetap bermanfaat. Berikut adalah 5 gejala umum kekurangan vitamin D.
1. PATAH TULANG
Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang. Kekurangan vitamin D menyebabkan malabsorpsi kalsium dan rendahnya kepadatan mineral tulang. Dalam jangka panjang, tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
2. NYERI TULANG DAN OTOT
Reseptor vitamin D terdapat pada ujung saraf yang merasakan nyeri. Vitamin D juga mungkin berperan dalam jalur pensinyalan nyeri, yang dapat berkontribusi pada nyeri kronis. Orang dengan kekurangan vitamin D dapat mengeluhkan nyeri pada tulang dan otot.
3. SERING TERKENA INFEKSI
Kita tahu bahwa vitamin D memiliki peran penting dalam mendukung sistem imun. Jika Anda sering batuk dan pilek, kadar vitamin D yang rendah mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Sejumlah studi menemukan bahwa mengonsumsi hingga 4.000 IU vitamin D per hari dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
Baru-baru ini, kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi COVID-19. Namun, penting untuk dicatat bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D — dalam dosis berapa pun — tidak mencegah COVID-19.
4. LELAH, LESU, CEMAS, DAN DEPRESI
Merasa lelah dan lesu adalah gejala yang tidak spesifik. Kekurangan vitamin D juga telah dikaitkan dengan gangguan kecemasan dan depresi. Sebuah studi pada wanita hamil menemukan bahwa kadar vitamin D yang cukup dapat membantu mengurangi gejala kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, dan bahkan membantu mencegah depresi pascamelahirkan.
5. PENAMBAHAN BERAT BADAN
Obesitas adalah salah satu faktor risiko. Sebuah studi pada orang dewasa menemukan kemungkinan hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dengan lemak perut dan peningkatan berat badan. Meskipun kekurangan vitamin D sering terlihat pada kasus obesitas, belum jelas apakah suplemen vitamin D dapat membantu mencegah kenaikan berat badan.

Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Beliau memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).