
Saat ini semakin banyak operasi tulang belakang minimal invasif yang dilakukan dibandingkan beberapa tahun lalu. Tingkat komplikasi telah menurun secara signifikan berkat teknologi yang maju dan modern.
Pengalaman dari dokter bedah tulang belakang sendiri memainkan peran penting dalam mengurangi risiko komplikasi pada operasi tulang belakang. Telah terbukti bahwa dokter yang melakukan lebih dari 50 operasi tulang belakang per tahun memiliki tingkat komplikasi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan dokter yang melakukan kurang dari 50 kasus per tahun. Jika Anda memerlukan operasi tulang belakang, pastikan Anda memilih dokter dengan pengalaman yang memadai dalam bidang ini.
Selain dari faktor operator, terdapat juga teknologi modern yang berperan penting dalam menjadikan operasi tulang belakang lebih aman.
- Neuromonitoring digunakan untuk memantau fungsi saraf secara terus-menerus selama operasi tulang belakang. Jika terjadi masalah pada saraf, mesin neuromonitoring akan memberikan peringatan kepada dokter bedah. Hal ini memungkinkan masalah tersebut segera dikoreksi selama operasi berlangsung.
- Mikroskop membantu memberikan bidang operasi yang lebih jelas, terutama saat sayatan operasi sangat kecil. Perbesaran mikroskopis memungkinkan dokter bedah untuk mengidentifikasi struktur penting dengan sangat jelas.
- Panduan Citra (Image Guidance) menggunakan X-ray atau CT Scan memberikan umpan balik radiografi untuk membantu dokter menentukan lokasi area operasi yang tepat. Ini juga memungkinkan dokter untuk memastikan penempatan implan dilakukan dengan akurat.
- Navigasi Komputer (Computer Navigation) adalah sistem navigasi seperti GPS. Teknologi ini digunakan dalam operasi tulang belakang, khususnya di area sulit seperti tulang belakang leher bagian atas (servikal atas). Teknologi ini memberikan informasi spesifik kepada dokter bedah mengenai area pasti yang sedang dioperasi, terutama ketika tanda anatomi sulit dikenali.
Oleh karena itu, dokter bedah yang berpengalaman ditambah dengan teknologi modern yang tepat menjadikan operasi tulang belakang minimal invasif lebih aman dibandingkan sebelumnya.
Penulis: Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho), Dokter Spesialis Bedah Tulang dan Tulang Belakang, Rumah sakit Mount Elizabeth Hospital (Orchard), Singapura