+65 9145 5793 Mon to Fri : 09:00AM to 05:00PM, Sat : 09:00AM to 01:00PM. Closed on Sun and PH.
Instagram Facebook TikTok

Oleh Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Orang-orang dari segala usia kini terus menatap layar ponsel mereka. Selain dampak sosial yang ditimbulkan, fenomena ini juga menyebabkan masalah kesehatan serius pada leher.

Postur leher membungkuk ke depan selama berjam-jam setiap hari, selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Bayangkan jika anak remaja kita sudah memiliki kebiasaan ini sejak usia sangat muda? Kerusakan pada leher bersifat akumulatif dan dalam batas tertentu tidak dapat dipulihkan.

Penggunaan Ponsel Berlebihan Menyebabkan Upper Cross Syndrome

Semakin ke depan posisi leher, semakin berat kerja otot leher untuk mempertahankan posisi kepala tetap tegak. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan otot dan nyeri leher. Kondisi ini disebut “Upper Cross Syndrome”. Nyeri leher tidak akan membaik kecuali penyebab utamanya dikenali dan dihindari.

Lama kelamaan, ini dapat menyebabkan nyeri kronis yang jauh lebih sulit diobati.

Penggunaan Ponsel Berlebihan Menyebabkan Degenerasi Dini pada Diskus Leher

Postur leher yang terus-menerus membungkuk ke depan memberikan tekanan berlebih pada diskus leher. Ini menyebabkan degenerasi dini pada diskus, di mana diskus menjadi menipis dan menonjol. Dalam beberapa kasus, ini menyebabkan penyempitan saluran tulang belakang dan penekanan saraf.

Gejalanya tidak muncul secara langsung—butuh waktu bertahun-tahun untuk terlihat. Namun hal ini pasti akan terjadi seiring waktu. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi penggunaan ponsel secara berlebihan.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kerusakan pada leher saat harus menggunakan ponsel dalam waktu lama:

  1. Gunakan ponsel setinggi mata, agar postur leher tetap tegak dan tidak membungkuk ke depan.
  2. Lakukan olahraga secara rutin untuk menjaga fleksibilitas dan kesehatan otot leher serta tubuh secara keseluruhan.
  3. Latih otot leher bagian dalam untuk memperkuat dan menyeimbangkan postur, sehingga otot tidak mudah tegang atau mengalami kelelahan.

Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Beliau memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close
Sign in
Close
Cart (0)

Tidak ada produk di keranjang. Tidak ada produk di keranjang.